Langsung ke konten utama

Budidaya Tanaman Anggrek


Budidaya Tanaman Anggrek

Sumber : http://www.deptan.go.id/ditlinhorti/
A. ASPEK LINGKUNGAN

Secara alami anggrek (Famili Orchidaceae) hidup epifit pada pohon dan ranting-ranting tanaman lain, namun dalam pertumbuhannya anggrek dapat ditumbuhkan dalam pot yang diisi media tertentu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, seperti faktor lingkungan, antara lain sinar matahari, kelembaban dan temperatur serta pemeliharaan seperti : pemupukan, penyiraman serta pengendalian OPT.

Pada umumnya anggrek-anggrek yang dibudidayakan memerlukan temperatur 28 + 2° C dengan temperatur minimum 15° C. Anggrek tanah pada umumnya lebih tahan panas dari pada anggrek pot. Tetapi temperatur yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

Kelembaban nisbi (RH) yang diperlukan untuk anggrek berkisar antara 60–85%. Fungsi kelembaban yang tinggi bagi tanaman antara lain untuk menghindari penguapan yang terlalu tinggi. Pada malam hari kelembaban dijaga agar tidak terlalu tinggi, karena dapat mengakibatkan busuk akar pada tunas-tunas muda. Oleh karena itu diusahakan agar media dalam pot jangan terlampau basah. Sedangkan kelembaban yang sangat rendah pada siang hari dapat diatasi dengan cara pemberian semprotan kabut (mist) di sekitar tempat pertanaman dengan bantuan sprayer.

Berdasarakan pola pertumbuhannya, tanaman anggrek dibedakan menjadi dua tipe yaitu, simpodial dan monopodial. Anggrek tipe simpodial adalah anggrek yang tidak memiliki batang utama, bunga ke luar dari ujung batang dan berbunga kembali dari anak tanaman yang tumbuh. Kecuali pada anggrek jenis Dendrobium sp. yang dapat mengeluarkan tangkai bunga baru di sisi-sisi batangnya. Contoh dari anggrek tipe simpodial antara lain : Dendrobium sp., Cattleya sp., Oncidium sp. dan Cymbidium sp. Anggrek tipe simpodial pada umumnya bersifat epifit.

Anggrek tipe monopodial adalah anggrek yang dicirikan oleh titik tumbuh yang terdapat di ujung batang, pertumbuhannnya lurus ke atas pada satu batang. Bunga ke luar dari sisi batang di antara dua ketiak daun. Contoh anggrek tipe monopodial antara lain : Vanda sp., Arachnis sp., Renanthera sp., Phalaenopsis sp., dan Aranthera sp.

Habitat tanaman anggrek dibedakan menjadi 4 kelompok sebagai berikut :

* Anggrek epifit, yaitu anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari cahaya matahari, misalnya Cattleya sp. memerlukan cahaya +40%, Dendrobium sp. 50–60%, Phalaenopsis sp. + 30 %, dan Oncidium sp. 60 – 75 %.
* Anggrek terestrial, yaitu anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan cahaya matahari langsung, misalnya Aranthera sp., Renanthera sp., Vanda sp. dan Arachnis sp.
Tanaman anggrek terestrial membutuhkan cahaya matahari 70 – 100 %, dengan suhu siang berkisar antara 19 – 380C, dan malam hari 18–210C. Sedangkan untuk anggrek jenis Vanda sp. yang berdaun lebar memerlukan sedikit naungan.
* Anggrek litofit, yaitu anggrek yang tumbuh pada batu-batuan, dan tahan terhadap cahaya matahari penuh, misalnya Dendrobium phalaenopsis.
* Anggrek saprofit, yaitu anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering, serta membutuhkan sedikit cahaya matahari, misalnya Goodyera sp.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUDI DAYA DURIAN MUSANG KING 4 Cara Mudah Menanam Durian Musang King “Berbuah Lebat” Cara Menanam Durian Musang King  – Nah siapa yang menjadi salah satu penggemar durian?? tentunya jika kalian salah satunya pasti mengetahui beberapa jenis durian yang ada dan seringkali diperjual belikan. Salah satu jenis durian ialah durian musang king, buah durian musang king ialah varietas  baru yang berasal dari kelompok buah berduri yang lezat ini. Dimana keistimewaan dari durian musang king ialah durian yang memiliki daging tebal berwarna kuning dan daging buah durian ini berbentuk daging kering, kelebihan lain yang dimiliki oleh durian jenis ini ialah memiliki biji kecil, tekstur lembut dan aroma yang kuat serta kombinasi dari rasa manis dan agak sedikit pahit dimana buah durian ini dinyatakan varietas terbaik dikelasnya. Varietas Durian Musang King Ini merupakan salah satu tumbuhan durian yang bisa tumbuh dan berkembang di daerah dataran rendah yang memi...

GEMPA PULAU BAWEAN

  Rangkaian  Gempa Bawean  masih terus terjadi hingga Minggu malam ini, 31 Maret 2024. Rangkaian gempa dangkal akibat aktivitas sesar yang belum teridentifikasi itu berawal dari Jumat 22 Maret lalu lewat tiga gempa Magnitudo 5,9, M5,3, dan M6,5. Gempa terkini dari Laut Jawa, dekat Pulau Bawean, tersebut terjadi pada Minggu malam ini, pukul 20.09 WIB.  BMKG  mencatatnya berkekuatan Magnitudo 4,7 yang guncangannya bisa dirasakan di Bawean pada skala II-III MMI.

BANJIR MAKASAR

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Hujan berintensitas tinggi disertai angin kencang dan gelombang pasang telah menyebabkan sungai-sungai meluap sehingga  banjir  di wilayah  Sulawesi Selatan  pada 22/1/2019 siang hari. Data sementara tercatat 53 kecamatan di 9 kabupaten/kota di wilayah Provinsi  Sulawesi Selatan  yang mengalami  banjir  yaitu di Kabupaten  Jeneponto , Gowa, Maros, Soppeng, Barru, Wajo, Bantaeng, Pangkep dan Kota Makassar. Dampak sementara akibat  banjir , longsor dan angin kencang yang berhasil dihimpun Posko BNPB berdasarkan laporan dari BPBD, tercatat 8 orang meninggal dunia, 4 orang hilang, ribuan rumah terendam  banjir , ribuan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman, dan 10.021 hektar sawah terendam  banjir . Artikel ini telah tayang di  Tribunnews.com  dengan judul BNPB : Banjir Landa 53 Kecamatan di 9 Kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, 8 Orang Tewas,  http://www.tri...